Persaingan Usaha Photocopy
dilingkungan Kampus Universitas Gunadarma.
OLEH :
ADITYIA SEPTIADI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG MASALAH
Dalam dunia Mahasiswa khususnya mereka yang tidak memiliki buku dan malas
dalam mencatat photocopy adalah alternatif terbaik untuk mendapatkan salinan
dari sumber tersebut. Selain harganya relatif mudah juga efesien bagi
mahasiswa. Namun pada kenyataannya banyak kita temui masalah-masalah yang
berhubungan dengan persaingan usaha photocopy di lingkungan sekitarab kampus.
Beberapa perusahaan atau toko mengalami kendala jika jarak toko mereka sedikit
jauh dengan kampus karena mahasiswa sebagian besar memilih tempat photocopy
terdekat. Sehingga persaingan harga disini kadang tidak terlalu berpengaruh.
Masalah bukan hanya ada pada toko usaha photocopy yang letaknya jauh dari
kampus namun bagi letaak atau jaraknya dekat dengan kampus pun mempunyai
kendala yaitu tenaga kerja khususnya pada saat menjelang waktu ujian.
1.2
MASALAH
Dan masalah yang akan
kita bahas adalah sebagai berikut:
1. Masalah internal atau eksternal yang
menjadi kendala utama?
2. Strategi apa yang digunakan pengusaha
untuk memaksimalkan usahanya?
3. Bagaimana menciptakan persaingan
usaha yang kondusif?
1.3
TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah masalah
internal atau eksternal menjadi kendala utama persainganh photocopy tersebut
2. Untuk mengetahui strategi apa yang
mereka gunakan
1.4 KEGUNAAN
Agar dapat memberikan informasi kepada usaha kecil untuk dapt
menganalisa strategi pemasaran mereka serta terciptanya persaingan usaha yang
kondusif.
BAB II
KERANGKA TEORI
1.
MENURUT
UU. NO. 5 TH 1999
Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau
berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan – seperti konsumen,
pangsa pasar, peringkat survey, atau sumber daya yang dibutuhkan. Dan
persaingan tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa
yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum
atau menghambat persaingan usaha.
Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk:
a.
menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat;
b.
mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha
yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan
berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku
usaha kecil;
c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat yang
ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
d.
terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
2.
KEGIATAN USAHA YANG DILARANG
Menurut
UU No 5 Th 1999 ada beberapa bentuk kegiatan usaha yang dilarang yaitu :
I.
Monopoli
Pelaku
usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat. (pasal 17 ayat (1)).
II.
Monopsoni
Pelaku
usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
(Pasal
18 ayat 2).
III.
Penguasaan Pasar
Sebagaimana
telah diatur pada pasal 19 hingga pasal 21
IV.
Dan masih terdapat banyak lagi kegiatan
yang dilarang menurut UU NO 5 th 1999 yang mana tertuang pada pasal 17 sampai
pasal 21.
3.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERSAINGAN
RANGKING
|
FAKTOR INTERNAL
|
FAKTOR EKSTERNAL
|
1
|
MODAL
|
KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
|
2
|
TEBAGA KERJA
|
KONDISI EKONOMI
|
3
|
TEKNOLOGI PERALATAN
|
KEAMANAN
|
4
|
PEMASARAN
|
SARANA DAN PRASARANA
|
5
|
INOVASI
|
KONDISI SOSIAL EKONOMI
|
6
|
MANAJEMEN USAHA
|
FASILITAS EKONOMI
|
4.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Ho : Adakah pengaruh antara dua factor
tersebut.
Ha : Tidak ada pengaruh antara dua factor
tersebut.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
MODEL PENELITIAN
Persaingan usaha pada pasar oligopoly umumnya
dianalisis dengan menggunakan model persaingan harga yaitu model persaingan
kuasi, kartel, Cournot atau model variasi terkaan. Model persaingan kuasi
menggambarkan bahwa persaingan usaha antar perusahaan pada tingkat persaingan
sempurna sehingga setiap perusahaan memperoleh keuntungan normal. Model kartel
menggambarkan bahwa perusahaan di pasar oligopoly tidak bersaing tetapi bekerja
sama menentukan harga sehingga total keuntungan yang diperoleh perusahaan
tersebut setinggi seperti yang diperoleh perusahaan oligopoly. Tingkat
persaingan dan keuntungan usaha pada model Cournot dan variasi terkaan berada
pada tinggkat persaingan dan keuntungan usaha pada model kuasi dan kartel.
Dengan tingkat persaingan yang rendah
sampai tinggi, satu dari empat model persaingan tersebut dapat digunakan untuk
menganalisis persaingan usaha antar usaha photocopy yang ada di sekitaran kampus
Universitas Gunadarma, sepanjang asumsinya terpenuhi. Model-model tersebut
antara lain didasarkan pada asumsi bahwa (1). Permintaan pasar cukup besar,
(2). Produk yang dihasilkan bersifat sama (homogen), (3). Hanya ada satu
tingkat harga dipasar. (Nicholson, 1988; Tisdel, 1979).
B.
PENGUMPULAN DATA
Data diperoleh dalam bentuk primer dan
juga sekunder yang meliputi persaingan usaha menurut perundang-undangan,
kegiatan usaha yang dilarang dan analisis faktor-faktor terjadinya persaingan . pengumpulan data dilakukan dengan
metode kepustakaan dan wawancara langsung kepada pemilik usah photocopy
sekitaran kampus.
C.
PENGELOLAAN DATA
Pendapatan pemilik usaha photocopy yang
berasal dari gaji dan keuntungan dihitung dengan rumus :
Dimana : I : pendapatan (Rp/tahun)
Pi : harga photocopy
(Rp/lembar)
Qi : jumlah penjualan
(lembar/tahun)
X : biaya tetap minus gaji (Rp/tahun)
Ci : Biaya operasional
(Rp/lembar)
D.
SAMPEL DAN POPULASI
Sampel didapat melalui hasil wawan cara
kepada selurh pemilik usaha photocopy yang terletak dekat denagn kampus
universitas Gunadarma yaitu sepanjang jalan raya Akses UI. Mulai dari kampus G
Gunadarma hingga kampus H Gunadarma.
casino bonus codes - DrMCD
BalasHapusThe 전주 출장안마 casino bonus 수원 출장샵 code 수원 출장샵 can 경산 출장샵 be accessed here: https://bit.ly/a/Q2XjN3R Casino bonuses 여수 출장안마 have become increasingly popular with players looking for